Kamis, 19 September 2013

Untuk Emak

Mak...
Lihatlah anakmu ini yang sudah tambah tingginya
Yang bertambah pula lapang hatinya
Namun mak..
Anakmu ini sedang dirudung duka

Sedih hatinya, jatuh pula air matanya
Pasti kau ingin tahu kenapa bukan Mak?

Mak...
Anakmu ini tergores hatinya, terluka

Aku tahu kau pasti ikut bersedih bukan?
Mak...
Dengarkan saja curahanku, aku akan baik kemudian
Mak...
Anakmu ini sedang patah semangatnya
Hingga jatuh terkulai di tanah basah
Aku terlihat kotor mak
Menambah sakit dihati
Mak...
Anakmu ini sedang mencoba
Anakmu ini sedang menghapus air matanya 
Mencoba bangun juga dari tanah basah ini
Menyiapkan air untuk mandi nanti
Mak...
Do'akan saja anakmu ini
Biar anakmu ini tak jatuh lagi
Tak menangis lagi
Tak terluka lagi
Dan tersenyum lagi denganmu
Mak...
Aku bahagia selalu karenamu
Ma'afkan kemarin aku menangis

Sabtu, 07 September 2013

belum ada judul



Hari ini, jangan melamun lagi..
Nanti pagimu hilang tak kembali
Malam ini, jangan tidur terlalu larut..
Tidurlah saat mentari belum lama pergi

Saat ini, coba lihatlah lebih dekat apa yang ada
Disini….
Kedepan….
Tanpa suara….

Kemudian,,, Apa yang dapat terlihat?
Hal yang biasa bukan?
Yang siap menghilang…
Lagi, lagi, dan lagi…

Tak usah bertanya mengapa…
Bukankah sejak dulu selalu sama?
Kertas kosong ini, akan selalu penuh di ujung malam
Warna-warna baru menyesakinya dengan senyum dan juga kebencian
Manakah yang lebih banyak?
Semua juga takkan pernah tahu…
Hingga nanti, saat semua menuju keabadiannya